Mikrobiomatanah, khususnya dalam pertanian, memiliki peran besar bagi kesuburan tanaman yang tumbuh di atasnya. Terdapat berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanah, tak terkecuali pada tanah pertanian yang menerapkan sistem pertanian organik. Menurut SNI 6729:2016, sistem pertanian organik adalah sistem manajemen produksi yang
ewan tanah merupakan salah satu komponen ekosistem tanah yang berperan dalam memperbaiki struktur tanah melalui penurunan berat jenis, peningkatan ruang pori, aerasi, drainase, kapasitas penyimpanan air, dekomposisi bahan organik, pencampuran partikel tanah, penyebaran mikroba, dan perbaikan struktur agregat tanah Witt, 2004. Walaupun pengaruh hewan tanah terhadap pembentukan tanah dan dekomposisi bahan organik bersifat tidak langsung, secara umum dapat dipandang sebagai pengatur terjadinya proses fisik, kimia maupun biokimia tanah Hill, 2004. Berbagai jenis hewan tanah yang umumnya termasuk anggota invertebrata telah banyak dilaporkan memegang peranan penting dalam proses-proses yang terjadi di dalam ekosistem, terutama di daerah tropis Lavelle et al., 1994. Peran hewan tanah adalah mendekomposisi bahan organik, berbentuk segar, setengah segar, lapuk, maupun mati membentuk senyawa yang lebih sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan atau meningkatkan kesuburan tanah Buckman & Brady, 1982. Peran hewan tanah pada ekosistem tanah cukup besar dalam menentukan kualitas dan struktur tanah. Peran hewan tanah dalam proses perombakan bisa terlaksana secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung karena memakan dan menghancurkan bahan organik, dan secara tidak langsung berupa keikutsertaannya dalam meningkatkan jumlah mikroflora tanah yang juga berperan dalam proses perombakan bahan organik Deshmukh, 1992. Komponen biotik di dalam tanah memberi sumbangan terhadap proses aliran energi dari ekosistem tanah. Kelompok biotik ini melakukan penguraian sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati dekomposisi. Hewan tanah merupakan salah satu komponen dalam ekosistem tanah, berperan dalam memperbaiki struktur tanah melalui penurunan berat jenis bulk density, peningkatan ruang pori, aerasi, drainase, kapasitas penyimpanan air, dekomposisi sisa organik, pencampuran partikel tanah, dan penyebaran mikroba Anwar et al., 2006; Hanafiah et al., 2003. Mikrofauna memacu proses dekomposisi bahan organik dengan memperkecil ukuran bahan dengan enzim selulase yang kemudian dimanfaatkan oleh mikroba perombak lainnya. Mesofauna dan makrofauna selain memperkecil ukuran bahan organik, aktivitas metabolismenya menghasilkan feses yang mengandung berbagai hara dalam bentuk tersedia bagi tanaman dan biota tanah lainnya. Beberapa makrofauna seperti cacing tanah mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi kesehatan dan produktivitas tanah. Lubang cacing merupakan rongga-rongga dalam tanah yang dapat meningkatkan aerasi, penetrasi akar, dan infiltrasi air Curry & Good, 1992. Kotoran cacing casting merupakan campuran tanah dengan bahan organik yang telah dicerna yang mengandung berbagai hara yang tersedia bagi tanaman Lake & Supak, 1996. Makrofauna tanah merupakan bagian dari biodiversitas tanah yang berperan penting dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah melalui proses imobilisasi dan humifikasi. Saat proses dekomposisi bahan organik, makrofauna tanah lebih banyak berperan dalam proses fragmentasi comminusi serta memberikan fasilitas lingkungan mikrohabitat yang lebih baik bagi proses dekomposisi lebih lanjut. Proses dekomposisi dilakukan oleh kelompok mesofauna dan mikrofauna tanah serta berbagai jenis bakteri dan fungi Sugiyarto, 2000. Beberapa jenis makrofauna tanah tidak hanya mampu melapukkan memecah bahan organik, tepai juga mampu merangsang kehadiran beberapa jenis mikroba untuk berasosiasi mempercepat proses dekompisisi Sazali, 2015. Hewan tanah melaksanakan dua proses yang berlainan dalam perombakan. Pertama, pengecilan adalah reduksi ukuran partikel organik, yang terjadi berkat aktivitas makan hewan-hewan tanah. Kedua, katabolisme adalah pemecahan secara biokimia molekul organik kompleks berkat proses pencernaan hewan dan mikroflora tanah Deshmukh, 1992. Selain berperan dalam proses perombakan bahan organik dan memperbaiki struktur tanah, hewan tanah juga berperan menaikkan nilai tukar kation dan menyumbang nitrogen bagi tanah. Dalam 53 Kajian Fungsi Hewan Tanah hubungan timbal balik dengan mikroba, hewan tanah akan melakukan fungi meremah atau mencacah, memakan, melakukan proses enzimatis sehingga membantu perombakan oleh mikroba, dan membantu pertukaran kimia hasil dekomposisi bahan organik Khairia, 2009. Tanah yang kekurangan bahan organik menjadi padat, karena salah satu fungsi bahan organik adalah untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah. Fungsi lain bahan organik adalah sebagai sumber mineral sehingga di dalam tanah tersedia unsur hara yang diperlukan tanaman. Bahan organik secara berangsur-angsur mengalami mineralisasi membentuk hara di dalam tanah. Kondisi tanah yang kekurangan bahan organik akan menyulitkan tanaman menyerap unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman Hardjowigeno, 1995. Hewan tanah menata aerasi tanah karena adanya lubang yang dibentuk sedemikian sehingga sirkulasi udara berlangsung maksimal. Eksresi yang dilakukan hewan tanah atau ketika ia mati menjadi penyedia unsur hara pada tanah Suin, 2012. Hewan tanah adalah kelompok heterotrof utama. Proses perombakan akan berjalan sangat lambat bila tidak didukung kehadiran hewan tanah Rahmawaty, 2004. Hewan tanah umumnya terakumulasi dalam jumlah besar pada bagian top soil. Bagian atas tanah ini menjadi media yang paling baik dalam mendukung aktivitas hidup hewan tanah Adianto, 1993. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arief 2001 menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam hal siklus nitrogen pada tanah yang mengalami penambahan hewan tanah, sebesar 20%-50%. Hewan tanah menjadi organisme utama dalam proses pembusukan bahan organik, melalui mekanisme berikut. 1. Menghancurkan organ tumbuhan dan hewa secara fisik dan menyediakan mediapertumbuhan bagi bakteri dan jamur. 2. Membantu pembusukan gula, selulosa, dan lignin. 3. Melakukan proses humifikasi pembentukan humus. 4. Mengaduk dan mencampurkan bahan yang terdekomposisi tanah di atas atau di bawahnya, 5. Memantapkan daya gabung dan agregat bahan organik dengan mineral-mineral Barnes et al, 1997. Hewan tanah bukan merupakan subsistem produsen tetapi sebagai subsistem konsumen dan subsistem dekomposisi. Subsistem dekomposisi menunjukkan peran hewan tanah sebagai makhluk hidup yang mula-mula merombak bahan organik. Hewan tanah akan mencacah, melumat, mengunyah, dan mencampur materi tersebut dengan bahan organik lainnya membentuk fragmen kecil sebelum dirombak dekomposisi mikroba Arief, 2001. Hewan tanah disebut serangga sosial di hutan trofis diprediksi memiliki peran empat kali lebih besar dalam siklus energi dibanding vertebrata. Hewan tanah mampu melakukan perubahan besar dalam lapisan top soil. Akar tanaman yang mati dan bagian tumbuhan lainnya diperoleh dengan mudah, dibusukkan oleh jamur, bakteri-bakteri, dan kelompok makhluk hidup lainnya Ariani, 2009; Sutedjo et al., 1996. Adapun peranan hewan tanah yang berpengaruh terhadap sifat tanah dalam ekosistem dapat ditunjukkan pada Tabel berikut. Tabel Peranan Hewan Tanah Terhadap Sifat Tanah dalam Ekosistem Sumber Dewi, 2011 Menurut Sa’adah 2010 keberadaan hewan memiliki peranannya terhadap sifat-sifat tanah, yaitu Hewan tanah Aktivitas Peranan terhadap Tanah Mikrofauna Mengatur populasi bakteri dan fungsi Perombakan unsur hara Mempengaruhi struktur agregat tanah dan berinteraksi dengan mikroflora Mesofauna Mengatur populasi fungi dan mikrofauna Perombakan unsur hara Menghancurkan sisa tanaman Menghasilkan fecal pellets Menciptakan biopore Meningkatkan humifikasi Makrofauna Menghancurkan sisa tanaman Merangsang kegiatan mikroorganisme Mencampurkan bahan organik dan bahan mineral Penyebaran bahan organik dan mikroorganisme Menciptakan biopore Meningkatkan humifikasi Menghasilkan fecal pellets 55 Kajian Fungsi Hewan Tanah 1. Sifat Fisik Tanah Hewan tanah khususnya cacing tanah berpengaruh nyata terhadap struktur tanah melalui aktivitasnya dalam menggali tanah, mengangkut dan mencampurkan bahan mineral dengan bahan organik yang ada serta pergerakannya dalam memasukkan bahan organik ke horizon yang lebih dalam dan menghasilkan casting. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas 10 ekor cacing tanah selama 3,5 bulan mampu mempengaruhi bobot isi, pori total, penetrabilitas, indeks stabilitas agregat dan permeabilitas tanah. Terpeliharanya biopori oleh hewan tanah akan membentuk agregat tanah yang mantap dan menunjukkan terpeliharanya struktur tanah yang baik. Pada akhirnya kondisi ini mendukung terpeliharanya fungsi hidrologis kawasan pemukiman sebagai bagian dari tangkapan air catchment dan memudahkan peresapan air. 2. Sifat Kimia Tanah Peranan hewan tanah terhadap sifat kimia tanah terutama disebabkan oleh aktivitasnya dalam mempercepat proses dekomposisi bahan organik yang berkaitan dengan penyediaan unsur hara yang penting untuk pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas cacing tanah dapat meningkatkan pH tanah dari kondisi awal 5,9 meningkat menjadi 6,8. Secara umum hewan tanah dipandang sebagai pengatur terjadinya proses biogeokimia dalam tanah. Hewan tanah berperan dalam menentukan kesuburan tanah bahkan beberapa jenis hewan tanah dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesehatan tanah di suatu daerah pertanian. Cacing tanah dapat memindahkan insektisida dari permukaan tanah ke dalam tanah dan mencampur adukannya sampai kedalaman 7,5 cm sehingga memperkecil toksisitas zat kimia tersebut terhadap hewan permukaan tanah. Lahan yang diberi mesofauna tanah umumnya mengalami peningkatan hara, khususnya nitrogen sebesar 20%-50%. Sampah organik yang dibuang ke dalam tanah akan digunakan oleh hewan tanah sebagai sumber bahan makanan. Jika jumlah sampah organik berlimpah, hewan tanah akan terus beraktivitas membuat biopori dan berkembang biak, mengunyah dan memperkecil ukuran sampah organik, serta mencampurkannya dengan mikroba yang dapat mempercepat proses pelapukan sampah organik menjadi kompos dan senyawa humus yang dapat memperbaiki kondisi tanah. Selain itu, hewan tanah juga dapat mengurangi emisi CO2 dan gas metan yang merupakan gas rumah kaca penyebab pemanasan global, disamping juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, pupuk, serta bahan amelioran lain yang diperlukan dalam upaya perbaikan tingkat kesuburan tanah. Diversitas makrofauna yang aktif dalam tanah, di musim hujan maupun kemarau, berhubungan erat dengan pH, C-organik, rasio C/N dan kadar air tanah gambut. Keanekaragaman makro hewan meningkat dengan meningkatnya pH tanah. pH tanah menentukan komposisi dan jenis hewan. Diversitas hewan yang aktif dalam tanah juga berhubungan erat dengan C-organik. Semakin meningkatnya kandungan C-organik pada tanah gambut justru menurunkan diversitas makrofauna yang aktif dalam tanah. Ini menunjukkan bahwa semakin matang dekomposisi gambut semakin meningkat diversitas makrohewan yang aktif dalam tanah. 3. Sifat Biologi Tanah Aktivitas hewan tanah khususnya cacing dalam proses dekomposisi bahan organik dapat merangsang aktivitas mikroorganisme. Penghancuran bahan organik menjadi ukuran yang lebih halus serta proses enzimatik dalam pencernaan cacing membuat bahan organik menjadi lebih mudah untuk dicerna mikroorganisme. Hewan tanah mampu mengubah lapisan top soil, karena di lapisan tersebut mudah terdapat akar tanaman dan makanan. Akar mati akan dilapukkan dengan cepatoleh fungi, bakteri, serta kelompok organisme lain. Hewan tanah yang mengkonsonsumis bahan organik lapuk, membantu mentransformasi bahan tersebut menjadi komponen yang lebih spesifik. Banyak hewan tanah yang menghabiskan siklus hidupnya di tanah. Tanah menjadi sarang, wilayah bertahan, dan makanan bagi hewan tanah. Pergerakan hewan di dalam tanah akan membentuk rongga-rongga yang baik untuk sirkulasi udara dan memperkaya hara tanah karena adanya ekskresi yang dihasilkan. Hewan tanah menata sifat fisik tanah dan juga membantu perombakan organ organisme yang telah mati. Makrofauna tanah sangat besar peranannya dalam proses dekomposisi, aliran karbon, redistribusi unsur hara, siklus unsur hara, bioturbasi dan pembentukan struktur tanah. Biomassa cacing tanah menjadi bioindikator untuk mengetahui perubahan derajat keasaman tanah, status lapisan organik tanah horizon, kelembaban, dan kondisi 57 Kajian Fungsi Hewan Tanah humus dalam tanah. Jenis rayap juga diketahui berperan membrntuk struktur tanah dan terlibat dalam perombakan bahan organik.Berikutadalah peranan penting dari fauna-fauna tanah dalam proses dekomposisi tersebut: Menghancurkan jaringan-jaringan yang ada dan menyediakan sumber energi bagi dekomposer seperti bakteri dan jamur. Melakukan proses pembusukan pada zat-zat seperti gula, selulosa, dan sejenis lignin. Mengubah sisa-sisa tumbuhan menjadi humus.ewan tanah adalah semua organisme yang hidup di tanah, baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah Poerwowidodo, 1992. Sebagian atau seluruh siklus hidup hewan tanah berlangsung di dalam tanah serta dapat berasosiasi dan beradaptasi dengan lingkungan tanah. Kelompok hewan tanah ini sangat banyak dan beranekaragam, mulai dari Protozoa, Rotifera, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda, hingga Vertebrata tanah bertanggung jawab terhadap penghancuran dan sintesis organikSuin, 2012. Hewan tanah dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan taksonomi dan fungsionalnya Sugiyarto, 2000. Brussaard 1998 membedakan 3 kelompok fungsional organisme tanah, yaitu biota akar Mikorizha, Rhizobium, dan Nematoda, decomposer mikroflora, mikrofauna, dan mesofauna, dan “ecosystem engineer” mesofauna dan makrofauna. Berbagai kelompok organisme dapat menunjukkan fungsi ganda, misalnya cacing tanah berperan sebagai dekomposer sekaligus “ecosystem engineer”. Klasifikasi hewan tanah dikelompokkan atas dasar ukuran tubuh Lavelle & Spain, 2001; Suhardjono & Adisoemarto, 1997; Walwork, 1970, kehadirannya di tanah Coleman et al., 2004, habitat yang dipilihnya Suin, 2012, caranya mempengaruhi sistem tanah Rahmawaty, 2000; Rahmawaty, 2004, dan kegiatan makannya Suin, 2012. Coyne & Thompson 2006 berpendapat bahwa cara termudah dan sederhana untuk mengklasifikasikan hewan tanah adalah berdasarkan ukuran atau panjang tubuh. Penjelasan-penjelasan klasifikasi hewan tanah adalah sebagai berikut. 1. Klasifikasi Berdasarkan Ukuran Tubuh Sistem klasifikasi hewan tanah dapat didasarkan pada ukuran tubuh, yaitu mikrofauna, mesofauna, dan makrofauna. Namun, untuk ukuran tubuh sebagai dasar Klasifikasi itu memiliki banyak versi. Lavelle & Spain 2001 menjelaskan bahwa mikrofauna berukuran 0,1-10 mm. Wallwork 1970 mengelompokkan hewan tanah menjadi mikrofauna 0,2-2 mm, mesofauna 2-10 mm dan makrofauna >10 mm. Menurut Suhardjono & Adisoemarto 1997 “berdasarkan ukuran tubuh hewan tanah dikelompokkan menjadi 1. Mikrofauna, kelompok binatang yang berukuran tubuh 10,5 mm, seperti Insekta, Crustaceae, Chilopoda, Diplopoda, Mollusca, dan vertebrata kecil”. Kelompok mesofauna terdiri atas Nematoda, Oligochaeta, Enchytracid, mikroarthropoda, Acarina dan Collembola. Adapula Oribatida, Proturan, Japygida, Scolopendrella, Pauropoda, Pauropus, Staphylinidae, Cheloneathid, Miliped, Centipede, dan larva Scarabarida Odum, 1998. Salah satu organisme tanah adalah hewan yang termasuk dalam kelompok makrofauna terdiri dari Milipida, Isopoda, Insekta, Mollusca, dan Annelida. Hewan kelompok makrofauna tanah adalah Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan vertebrata kecil, diantaranya yang paling banyak ditemukan hidup di tanah adalah dari kelompok Arthropoda, seperti Insecta, Arachnida, Diplopoda, dan Chilopoda. Cacing tanah merupakan makrofauna yang paling dikenal dan dapat dikatakan yang terpenting dari hewan tanah, terutama peranannya sebagai “ecosystem engineer” Coleman et al., 2004. Protozoa merupakan salah satu contoh mikrofauna. Tanah sangat kaya akan Protozoa yang berperan sebagai predator mikroba tanah. 37 Hewan Tanah Protozoa cenderung ditemukan pada pori-pori tanah Killham, 1994. Makrofauna tanah mencakup Makroarthropoda, Oligochaeta cacing tanah. Makrofauna tanah lebih resisten terhadap kondisi fisik dan kimia tanah dibandingkan hewan tanah lain yang lebih kecil. Hewan tanah yang dominan pada kelompok mesofauna adalah Rotifera, Tartigrada, dan Mikroarthropoda terutama Acari dan Collembola. Sebagian besar dari anggota mesofauna termasuk ke golongan permanent residents Coyne & Thompson, 2006. 2. Klasifikasi Berdasarkan Kehadiran Berdasarkan kehadirannya hewan tanah dibagi atas kelompok transient, temporary resident, periodic, dan permanent Suin, 2012.Berdasarkan kehadirannya, Coleman et al.2004 membagi hewan tanah menjadi empat kelompok. Transient, yaitu hewan yang saat fase tidur istirahat/hibernasi berada di dalam tanah, pada saat musim dingin sebaliknya hidup dan beraktivitas pada lapisan tanaman, contohnya “Ladybird beetle” atau Hippodamea sp. Temporary resident, yaitu hewan yang saat fase telur hingga “juvenile” berada di dalam tanah sedangkan pada fase dewasa hidup di atas permukaan tanah, contohnya Tipula sp Diptera. Larva hewan ini mendapatkan makanan dengan cara mendekomposisi sisa-sisa serasah dalam tanah. Periodic, yaitu hewan yang menghabiskan hidupnya di dalam tanah. Fase dewasa terkadang hidup di atas permukaan tanah, contohnya Forticula sp Dermaptera. Permanent, yaitu hewan yang secara permanen menetap di dalam tanah dan mampu beradaptasi pada berbagai kedalaman tanah, contohnya Batrisodes sp. Berdasarkan keberadaannya di tanah, Hole 1981 membagi hewan tanah ke dalam 6 kategori, sebagai berikut 1 Pemanen, yaitu hewan tanah yang selruh hidupnya di dalam tanah, contohnya cacing tanah dan Collembola; 2 Sementara, yaitu hewan tanah yang satu fase daur hidupnya berada dalam tanah, contohnya larva serangga; 3 Periodik, yaitu hewan tanah yang sering berpindah-pindah masuk dan keluar dari tanah, contohnya bentuk-bentuk aktif serangga; 4 Bertukar-tukar, yaitu satu atau lebih generasi hewan tanah yang berada dalam tanah, generasi lainnya hidup di atas tanah, contohnya Rhopalosiphoninus dan Biorhiza; 5 Mendiami sementara, yaitu fase inaktif hewan tanah telur, pupa, fase hibernasi berada di tanah dan fase aktif tidak berada di tanah, contohnya serangga; 6 Kebetulan, yaitu hewan yang jatuh atau tertiup angin dari tajuk dan masuk ke dalam tanah, contohnya larva serangga dari tajuk pohon dan hewan permukaan yang jatuhnya ke dalam lubang tanah. 3. Klasifikasi Berdasarkan Habitat Berdasarkan habitatnya hewan tanah ada yang digolongkan sebagai epigeon hidup pada lapisan tumbuh-tumbuhan dipermukaan tanah, hemiedafon hidup pada lapisan organik tanah dan euedafon hidup pada tanah lapisan mineral Suin, 2012. Handayanto & Hairiyah 2009, dan Lavelle et al. 1994 membedakan hewan tanah menjadi tiga kelompok berdasarkan habitatnya, yaitu hewan yang hidup pada lapisan tanah yang lebih dalam yaitu Endogeic. Hewan yang hidup pada serasah dan lapisan tanah yang lebih dangkal yaitu Epigeicdan hewan yang hidup pada permukaan tanah yaitu Anecic. Anecic terkadang juga terdapat pada tanah yang lebih dangkal. Endogeic yaitu hewan yang hidup di dalam tanah, pemakan bahan organik dan akar tumbuhan yang mati serta liat gephagus. Tipe ini disebut juga “ecosystem engineer”. Cacing tanah yang tergolong tipe ini berkembang dan berinteraksi dengan mikroorganisme tanah untuk melepaskan enzim yang berguna dalam dekomposisi bahan organik yang berkualitas rendah. Beberapa jenis dapat menghancurkan bahan organik tanah, terutama “fraksi ringan” karena cacing tanah mampu memproduksi enzim tertentu. Epigeic adalah kelompok hewan yang hidup dan makan dipermukaan tanah, berperan dalam penghancuran seresah dan pelepasan unsur hara tetapi tidak aktif dalam penyebaran serasah ke dalam profil tanah. Tipe ini disebut “litter transformers” atau “penghancur serasah”, karena berperan dalam dekomposisi in-situ melalui fragmentasi dan melumatkan fisik serasah tanpa mengubah susuna kimianya. Anecicyaitu jenis hewan yang memindahkan serasah dari permukaan tanah dan aktif memakan serta bergerak ke dalam tanah untuk berlindung dari serangan predator maupun kondisi iklim yang kurang menguntungkan. Pengaruh utama anecic ini adalah memindahkan serasah dari lapisan serasah dan membawanya ke tempat atau lingkungan lain yang berbeda, misalnya tanah lapisan bawah. Keadaan ini mengubah secara dramatis kinetik dekomposisi dan penyebaran produk-produknya secara terpisah. Tipe ini disebut ecosystem engineers atau “kelompok 39 Hewan Tanah penggali”, tipe ini akan mempengaruhi sifat fisik tanah antara lain struktur dan konduktifitas hidrolik. 4. Klasifikasi Berdasarkan Caranya Mempengaruhi Sistem Tanah Berdasarkan kemampuan mempengaruhi sistem dalam tanah, hewan tanah dapat dikelompokkan menjadi dua, sebagai berikut. a Eksopedonik, yaitu berpengaruh dari luar. Kelompok ini terdiri atas hewan berukuran besar, sebagian besar “tidak menghuni sistem tanah”, meliputi Mamalia, Aves, Reptil, dan Amfibi. b Endopedonik, yaitu berpengaruh dari dalam. Kelompok ini terdiri atas hewan kecil dan sedang umumnya berdiameter <1 cm, menetap dalam tanah sehingga berpengaruh terhadap penampilannya dari bagian dalam, meliputi Heksapoda, Myriopoda, Arachnida, Crustacea, Tardigrada, Onychopora, Oligochaeta, Hirudinea, dan Gastropoda Rahmawaty, 2000. 5. Klasifikasi Berdasarkan Makanan Berdasarkan kegiatan makannya, hewan tanah ada yang bersifat herbivora, saprovora, fungivora, dan predator Suin, 2012. Wallwork 1970 membagi hewan tanah berdasarkan pola makan. Carnivore yaitu predator dan binatang parasit, contohnya beberapa anggota Coleoptera, tungau mesostigmatid. Opiliones, Chelonitida, Scorpion, Centipede, Diptera, dan beberapa Nematoda. Phytophagus, terdiri dari pemakan tumbuhan Mollusca dan larva Lepidoptera, fauna pemakan akar tanaman Nematoda parasit tanaman, Symphylidae, larva Diptera, Coleoptera, Lepidoptera, Mollusca dan Orthoptera pelubang serta fauna pemakan kayu rayap, larva kumbang dan tungau Pthiracaroidae. Saprophagus, yaitu hewan tanah pemakan tumbuhan mati atau bahan organik yang busuk Lumbricidae, Enchytraeid, Isopoda, Milipedes, tungau, Collembola dan serangga. Beberapa dari mereka juga merupakan pemakan feses coprophages, pemakan kayu xylophages dan pemakan bangkai necrophages yang seringkali disebut sebagai detritivor. Microphytic-feeders, yaitu pemakan jamur, spora, algae, lichen dan bakteri misalnya tungau Saprophagous, Collembola serta serangga pemakan fungi. Miscellaneus-feeders, yaitu pemakan tumbuhan dan hewan, kayu atau herba misalnya Nematoda, tungau Cryptostigmata, Collembola, larva Diptera dan larva Coleoptera. Beberapa hewan tanah bersifat herbivora. Mereka memakan tumbuhan, hidup dekat atas akar, dan sekaligus memakan tumbuhan yang telah mati. Bila hewan tersebut telag mati, maka jasad mereka juga memberi nutrisi bagi tumbuhan dan hewan lain. Hewan tanah adalahkelompok heterotrof utama tanah atau “makhluk hidup di luar tumbuh-tumbuhan dan bakteri yang hidupnya tergantung dari tersedianya makhluk hidup produsen”. Dekomposisi di tanah aan terhambat bila makrofauna dan mesofauna tidak bekerja. Kehadiran hewan tanah bergantung pada ada tidaknya sumber energi. Perkembangan dan aktivitas hewan tanah akan berlangsung baik apabila faktor lingkungan baik dan secara timbal balik akan memberikan dampak positif bagi kesuburan tanah. Interaksi antar hewan tanah merupakan pasti terjadi sebab hewan tanah menjadi penyusun food websdi tanah Arief, 2001; Rahmawaty, 2004. Proses dekomposisi berlangsung sebagai berikut makrofauna akan mencacah materi yang mati, kemudian masuk ke usus dan selanjutnya dibuang dalam bentuk butiran feses. Butiran feses akan dimakan mesofauna maupun makrofauna lain yang selajutnya diekskresikan dalam bentuk butiran feses. Materi tersebut akan diuraikan oleh mikroorganisme khususnya kelompok bakteri. Butiran feses itu dapat pula dimakan oleh mikrofauna dan mengalami proses perombakan karena adanya aktivitas enzim spesifik pencernaan mikrofauna tersebut. Dekomposisi semakin berjalan sempurna manakala hasil ekskresi mikrofauna diuraikan mikroorganisme sampai pada tahap pembentukan mineral. Proses tersebut juga menyebabkan mikroorganisme yang mati menghasilkan mineral-mineral yang berguna bagi tumbuhan Rahmawaty, 2004. Apabila kita memahami aliran energi sebagaimana yang diuraikan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hewan tanah khususnya mesofauna dan mikrofauna memaksimalkan proses penguraian materi sampai pada struktur sederhana yang dapat digunakan tumbuhan untuk hidup. 6. Klasifikasi Berdasarkan Fungsinya dalam Ekosistem Menurut Breure 2004 dan Widyati 2013 ukuran hewan tanah akan mempengaruhi fungsinya dalam ekosistem. Berdasarkan hal tersebut, hewan tanah dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok “pengendali biologi” dan kelompok “perekayasa lingkungan”. Mikrofauna dan mesofauna misalnya Protozoa, Nematode, Collembola, dan mites termasuk dalam kelompok pengendali biologi yang menentukan besar 41 Hewan Tanah kecilnya populasi bakteri dan jamur dalam suatu ekosistem. Kelompok ini akan memakan bakteri dan jamur sehingga populasi patogen dapat terkendali. Makrofauna misalnya cacing tanah, rayap, dan semut termasuk dalam kelompok perekayasa lingkungan. Saat terjadinya proses penguraian dan partikel-partikel bahan organik akan didistribusikan oleh semut, rayap, maupun cacing tanah. Bio Intelligence Service, Europe Commission sejak 2010 telah mengelompokkan makhluk hidup penghungi tanah atas dasar fungsinya dalam tiga kelompok,yaitu kelompok perekayasa kimia chemical engineers, kelompok regulator kehidupan biological regulator, dan kelompok perekayasa ekosistem ecosystem engineers. Makhluk hidup yang termasuk kelompok perekayasa kimia adalah bakteri, jamur dan protozoa. Mereka melakukan fungsi proses penguraian bahan organik menjadi mineral siap pakai/ hara. Makhluk hidup yang termasuk kelompok pengendali kehidupan, yaitu golongan avertebrata tanah seperti Nematoda, Collembola, mites, laba-laba dan semut. Kelompok ini mengendalikan dinamika populasi makhluk hidup lainnya. Kelompok pengendali kehidupan akan memakan tumbuhan, avertebrata lain, dan mikroba. Makhluk hidup termasuk kelompok perekayasa ekosistem ketika mampu menyediakan materi atau menata habitat makhluk hidup yang lain Widyati, 2013. Berikutadalah peran tanah dalam keberlangsungan kehidupan: 1. Tempat Hidup Hewan dan Bakteri Tanah berfungsi sebagai tempat hidup bagi berbagai macam hewan. Selain hewan, pada tanah juga terdapat bakteri, meskipun tidak dapat kamu lihat pada saat pengamatan. Bermilyar-milyar hewan dan bakteri hidup di atas dan dalam tanah. 2. Hai, Quipperian! Apakah kamu termasuk salah satu orang yang menyukai ilmu tentang alam? Mempelajari alam dengan berbagai macam makhluk hidup yang hidup di dalamnya memang punya daya tarik tersendiri. Apalagi, ilmu satu ini tidak akan pernah berhenti dieksplorasi, sehingga kamu bisa selalu mendapatkan informasi baru dari waktu ke waktu. Seru, deh! Keberlangsungan kehidupan makhluk hidup ditunjang oleh berbagai hal—salah satu hal yang punya peranan penting ialah tanah. Sepenting apa, sih? Tentu saja kamu tahu bahwa tanah sangat bermanfaat bagi tumbuhan sebagai tempat tinggal dan tempat untuk tumbuh. Nah, tumbuhan yang berperan sebagai produsen dan penghasil makanan tersebut kemudian dapat tumbuh lalu dimanfaatkan oleh manusia dan hewan menjadi sumber makanan dan juga sumber oksigen, lho! Penasaran dengan peran penting tanah lainnya bagi kehidupan? Let’s check them out! Tempat Tumbuh bagi Tumbuhan Peran penting tanah yang pertama tentu sebagai rumah’ bagi tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dapat berkembang dengan baik lewat media tanah yang bisa menyokong tegaknya tumbuhan bagian atas. Di samping itu, tanah juga punya dua jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk hidup dan berkembang, yaitu 1. Unsur hara makro Unsur hara makro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah yang relatif besar. Misalnya nitrogen N, fosfor P, magnesium Mg, karbon C, oksigen O, dan lainnya. 2. Unsur hara mikro Kebalikan dari unsur hara makro, unsur hara mikro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah yang relatif kecil. Misalnya besi Fe, tembaga Cu, mangan Mn, seng Zn, boron B, dan lainnya. Tempat Hidup bagi Hewan dan Bakteri Beberapa hewan dan mikroorganisme hidup di tanah. Inilah peran penting tanah selanjutnya. Mikroorganisme adalah organisme dengan ukuran yang sangat kecil 0,1 × 10-6m sampai 0,6 × 10-6m yang hanya dapat dilihat apabila kamu menggunakan mikroskop. Contoh dari hewan yang hidup di tanah misalnya cacing, rayap, semut, siput, keong, dan tikus tanah. Kemudian, contoh dari mikroorganisme yang hidup di tanah misalnya bakteri, virus, protozoa, alga, dan fungi. Penyedia Kebutuhan Manusia Manusia dengan kebutuhannya yang beraneka ragam membutuhkan tanah juga, lho, misalnya untuk dijadikan sebagai 1. Lahan pertanian Para petani yang mencari nafkah lewat hasil panennya tentu saja sangat membutuhkan tanah. 2. Tempat berbagai aktivitas Di manakah kamu bermain sepak bola, sepeda, dan sebagainya? Tentu saja di tanah, kan? Tidak hanya itu, manusia juga membangun rumah di atas tanah. 3. Bahan baku produksi bangunan Tanah liat sangat cocok digunakan sebagai bahan baku batu bata, genteng, dan keramik. Tidak berhenti di situ, tanah liat juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karya seni seperti guci dan patung, lho! 4. Pendukung pembentukan hasil tambang Tanah juga memiliki fungsi untuk membantu proses pelapukan batuan organik yang dapat menghasilkan bahan bakar fosil, seperti minyak, gas alam, dan juga batu bara. Bahan bakar fosil ialah sumber energi utama yang digunakan di dunia pada saat ini. Enggak hanya bahan bakar fosil saja, di dalam tanah juga terdapat logam seperti timah, perak, emas, dan lainnya, yang dapat diperoleh dengan penambangan dan pengeboran. Penyedia dan Penyaring Air Peran penting tanah satu ini bisa terjadi karena kemampuan tanah menyerap dan menyimpan air. Ketika air di permukaan tanah habis, manusia dapat memanfaatkan air yang tersedia di dalam tanah dengan cara menggali tanah sampai beberapa meter untuk membuat sumur. Psst, kamu tahu enggak, limbah rumah tangga dan industri dalam bentuk air dapat dibersihkan dari senyawa seperti nitrat, perklorat, dan organik klorin secara alami pada saat limbah tersebut melewati tanah oleh mikroorganisme yang ada pada tanah? Hal ini dapat terjadi karena mikroorganisme pada tanah akan menguraikan senyawa kompleks berbahaya tersebut menjadi bentuk yang lebih sederhana dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Keren, ya! Wah, ternyata tanah punya peran yang penting sekali, ya! Dengan peranannya yang penting tersebut, tentu saja tanah harus selalu dirawat dan dimanfaatkan dengan bijak agar kita dapat selalu merasakan manfaatnya—tidak hanya saat ini, tetapi juga di waktu yang akan datang untuk anak cucu kita kelak! Masih penasaran dengan peran penting tanah lainnya? Buruan gabung di Quipper Video, ya! Di sana, kamu akan mendapatkan berbagai materi pelajaran dengan rangkuman lengkap, video dari tutor kece, dan latihan soal plus pembahasan. Dijamin, seru! Sumber Penulis Evita A Biologi tanah. Tanah merupakan suatu komponen penting dalam modal dasar pertanian. Sifat, ciri dan tingkat kesuburan (produktivitas) nya, tanah sangat dipengaruhi oleh sifat kimia,fisika dan biologi tanah. Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari mahluk-mahluk hidup didalam tanah.Karena ada bagian-bagian hidup di dalam tanah, maka tanah
Ketahui peran tanah dan organisme tanah lewat games yang biasa kamu mainkan dan kartun yang biasa kamu tonton! Penasaran, kan? Baca sampai habis, ya! — Siapa yang punya game Hay Day di smartphone-nya? Atau Harvest Moon di komputer? Farmville atau Stardew Valley mungkin? Punya, kan? Coba gengs, kita ingat-ingat kembali, kegiatan apa sih, yang dilakukan di games itu? Yapss.. Kamu betul! Beternak dan bercocok tanam. Dalam kegiatan tersebut, tanah merupakan komponen yang sangat penting. Kira-kira peran tanah di sana, apa ya? 1. Sebagai alat pertumbuhan tanaman Ketika kamu menanam padi atau jagung di game seperti Stardew Valley, tentunya kamu bertujuan untuk mendapatkan hasil panen yang bagus kan, supaya kamu mendapatkan uang yang banyak ketika menjualnya. Nah, agar kamu bisa mendapatkan hasil panen yang baik, tanah memegang peranan penting dalam menjaga pertumbuhan tanaman. Stardew Valley Sumber Dengan cara apa? Yaitu dengan menampung air kelembaban dan mempertahankan jumlah pemasukan oksigen di dalam air, sehingga mineral dan nutrisi yang diberikan kepada tanaman memiliki kualitas yang baik. Baca juga Mengenal Hukum Mendel tentang Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup Selain memberikan nutrisi, tanah juga memberikan perlindungan kepada akar dan tanaman, lho. Perlindungan yang diberikan memiliki tujuan agar akar tetap tegak saat pertumbuhan berlangsung, juga melindungi tanaman dari erosi dan kerusakan. 2. Sistem penyaringan air Di game seperti Stardew Valley, kita menyiram tanaman juga, kan? Nah, ternyata, air yang baik untuk digunakan menyiram tanaman adalah air bersih yang berasal dari dalam tanah, lho. Hmmm.. Bukannya karena tercampur tanah airnya jadi kotor? Menyiram tanaman di games Sumber Yap, kamu nggak salah. Air tanah berasal dari air hujan yang turun ke tanah. Di permukaan tanah, air memang kotor. Tapi itu hanya sebagian dari air hujan yang turun. Kebanyakan air menyusup ke dalam tanah yang berlapis-lapis. Lapisan-lapisan tanah. Debu, bahan kimia dan kotoran lainnya disaring oleh lapisan-lapisan tanah. Lalu pada lapisan tertentu, terdapat air yang bersih dan jernih, yang kemudian bisa kamu gunakan untuk menyiram tanamanmu. 3. Penyimpan gas karbon dan gas atmosfer lainnya Kamu ingat nggak kartun Shaun the Sheep? Domba-dombanya tumbuh dengan sehat dan bugar, kan? Kok bisa? Shaun The Sheep Sumber Karena domba-domba tersebut mengonsumsi rerumputan yang berkualitas. Rerumputan dan tumbuhan yang berkualitas dihasilkan dari tanah yang mendaur ulang nutrisi dan gas-gas hasil dari efek rumah kaca, seperti Fosfor P, Nitrogen N, dan karbondioksida CO2. Baca juga Pengertian, Penggolongan, dan Penerapan Bioteknologi Selain menghasilkan rerumputan yang berkualitas, dengan menampung gas-gas tersebut, tanah juga berperan untuk mengurangi gas yang dihasilkan dari efek rumah kaca yang sedang terjadi saat ini. 4. Habitat untuk serangga dan organisme lainnya Eits.. Tanah tidak hanya untuk membantumu mendapatkan hasil panen yang baik, lho. Pernah nonton kartun A Bug’s Life? Banyak sekali serangga dan organisme yang hidup di tanah, kan? Kira-kira, tanah berbuat apa ya untuk mereka? A Bug’s Life Sumber Bagi serangga dan organisme lainnya, tanah menjadi tempat tinggal untuk mendapatkan udara dan makanan yang mereka butuhkan. Selain itu, serangga juga membutuhkan tempat untuk bertelur dan menetaskan telurnya. Peran tanah sangat penting untuk membantu kebutuhan kita. Sebabnya, kita harus menjaga kesehatan tanah. Tapi kita nggak sendirian, lho dalam membantu meningkatkan kualitas dan kinerja tanah. Kita dibantu oleh organisme-organisme yang tinggal di tanah. Yuk, simak gambar berikut untuk mengetahui peran organisme tanah! Peran organisme tanah. Sekarang kamu sudah tahu, kan berbagai macam peran tanah yang terdapat pada games dan kartun? Selain berperan di sana, tanah juga berperan di kehidupan nyata, yaitu untuk membantu kita mendapatkan hasil tanaman yang berkualitas juga mendapatkan air bersih. Baca juga Konsep Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup Di samping itu, terdapat juga peran organisme tanah yang membantu memaksimalkan kinerja tanah. Hal ini menunjukkan adanya interaksi di dalam sebuah ekosistem, yang membuktikan bahwa selama kita hidup, akan selalu ada yang namanya kerja sama. Gimana, gengs? Asyik, kan belajar biologi? Kamu bisa tahu hal menarik di kehidupan ini yang ternyata ada di dalam sebuah permainan. Penasaran dengan hal menarik lainnya? Ayo cek ruangbelajar sekarang juga! Artikel ini telah diperbarui pada 15 Maret 2022.
PeranTumbuhan Dalam Suatu Ekosistem Adalah. Sep 02, 2021. Komponen Ekosistem Peran dan Interaksinya. air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang ada di atas tanah … peran tumbuhan dalam suatu ekosisitem adalah tolong di jawab hari ini di kumpul - Ekosistem Adalah - Pengertian, Macam, Komponen, Gambar & Contoh.
PertanyaanPerhatikan gambar berikut! Peran hewan tanahpada gambar tersebutadalah ...Perhatikan gambar berikut! Peran hewan tanah pada gambar tersebut adalah ... menambat nitrogen di udara memakan sisa-sisa bahan organik memberi pengaruh pada tekstur tanah meningkatkan penyerapan air oleh tanah RFR. FransiscaMaster TeacherMahasiswa/Alumni Universitas Gadjah MadaJawabanpilihan jawaban yang tepat adalah jawaban yang tepat adalah merupakan contoh organisme tanah yang berfungsi sebagai detritivor. Detritivor adalah organisme yang memakan sisa-sisa bahan organik detritus. Detritus merupakan hancuran jaringan makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Sisa-sisa bahan organik yang telah dimakan oleh detritivor kemudian akan diuraikan oleh dekomposer. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah merupakan contoh organisme tanah yang berfungsi sebagai detritivor. Detritivor adalah organisme yang memakan sisa-sisa bahan organik detritus. Detritus merupakan hancuran jaringan makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Sisa-sisa bahan organik yang telah dimakan oleh detritivor kemudian akan diuraikan oleh dekomposer. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!1rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Jawaban C. Tanah merupakan tempat hidup berbagai organisme Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kegiatan pengamatan peran tanah bagi kehidupan dapat dilihat pada gambar tersebut, sehingga beberapa hewan dapat terperangkap di dalam gelas. kesimpulan hasil pengamatan tersebut adalah tanah merupakan tempat hidup berbagai organisme. Fungsi Tanah dalam Ekosistem Kelas IX 13 April 2022Tanah merupakan salah satu sumber daya yang berperan penting terhadap keberlangsungan hidup organisme. Fungsi tanah tidak hanya sebagai tempat tumbuhnya tanaman, habitat organisme tanah, medium untuk... 3 Peran Tanah Bagi Kehidupan Kelas IX 12 April 2022Tanah merupakan komponen penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Tumbuhan memperoleh air dan nutrisi dari tanah, kemudian diolahnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh organisme yang lainnya termasuk...Mikroorganismetanah adalah segala sesuatu hewan kecil yang hidup di dalam tanah. Contoh mikroorganisme tanah adalah tungau, larva serangga, cacing tanah, rayap, semut, kumbang, alga, cyanobacteria, jamur, collembola, nematode, dan protozoa. Semua mikroorganisme tersebut berperan penting dalam menunjang kehidupan di Bumi. Berikut penjelasannya:
ilustrasi Mikroorganisme tanah memiliki peran penting untuk menunjang kehidupan di bumi. - Kids, apakah kamu pernah mendengar istilah mikroorganisme tanah? Atau, apakah kamu penasaran mengapa tanah bisa menjadi subur dan kurang subur? Nah, mikroorganisme tanah memiliki peran penting untuk menunjang kehidupan di bumi, lo. Di sini kita akan mempelajari mengenai mikroorganisme tanah dan perannya dalam menunjang kehidupan di bumi. Menurut KBBI, mikroorganisme adalah makhluk hidup sederhana yang terbentuk dari beberapa atau satu sel yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Sementara tanah ialah permukaan atau lapisan bumi yang ada di atas sekali. Berbagai mikroorganisme hidup di dalam tanah. Dikutip dari mikroorganisme tanah yaitu hewan kecil yang hidup di tanah. Hewan kecil yang dimaksud berupa cacing tanah, tungau, nematoda, protozoa, alga, kumbang, semut, rayap, jamur, larva serangga, dan cyanobacteria. Baca Juga Kegiatan yang Dapat Dilakukan untuk Menjamin Ketersediaan Air Tanah, Kelas 5 SD Tema 8 Lalu apa saja peran mikroorganisme tanah? Yuk, simak informasi di bawah ini mengenai peran mikroorganisme tanah! Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Berikut gambar rantai makanan dan penjelasannya dari berbagai sumber, Kamis (21/1/2021). Gambar Rantai Makanan Sawah dan Penjelasannya Padi → Tikus → Ular → Elang → Pengurai/Dekomposer Berdasarkan gambar rantai makanan tersebut, peran padi adalah sebagai produsen penghasil makanan untuk organisme lainnya.
- Perkembangbiakan tumbuhan secara kawin terjadi saat serbuk sari jatuh ke kepala putik. Proses ini sering disebut penyerbukan. Dalam perkembangbiakannya, tumbuhan memerlukan bantuan agen. Salah satunya hewan. Adapun penyerbukan yang terjadi karena bantuan hewan disebut hewan dalam perkembangbiakan tumbuhan Menurut Keni Andewi dalam buku Kelangsungan Hidup Organisme 2010, beberapa hewan yang menjadi agen penyerbukan tumbuhan adalah serangga, burung, kelelawar, dan siput. Apa peran hewan dalam perkembangbiakan tumbuhan? Peran hewan dalam perkembangbiakan tumbuhan adalah membantu penyerbukan, yakni membawa serbuk sari dan menjatuhkannya pada tumbuhan lain. Dikutip dari buku Modul Pembelajaran Biogeografi 2022 karangan Alwi, dalam perkembangbiakannya, persebaran tumbuhan juga dibantu hewan. Baca juga Penyerbukan Zoidiogami Pengertian dan JenisnyaContohnya hewan pemakan tumbuhan yang sengaja maupun tidak, membawa bijinya ke tempat lain atau menyebarkan bijinya. Dilansir dari situs UCSB Science Line, ada dua peran hewan dalam perkembangbiakan tumbuhan, yakni menyebarkan serbuk sari dan atau menyebarkan benih. Misalnya tumbuhan yang memiliki nektar akan menarik perhatian hewan untuk mengunjungi bunga dan mengambil serbuk sarinya. Kemudian hinggap di bunga lain untuk menghisap nektar sambil menjatuhnya serbuk sari. Contoh peran hewan dalam penyebaran benih tumbuhan, yakni ketika mereka memakan buah di suatu daerah, dan buang air besar di tempat lainnya. Secara tidak langsung, benih akan terbawa ke tempat tersebut. Jika kondisi tanah dan tingkat kelembapan udaranya mendukung, tumbuhan akan tumbuh. Baca juga Bagaimana Tumbuhan Mencari Makanannya? Kesimpulannya, ada dua peran hewan dalam perkembangbiakan tumbuhan, yakni Membantu menyebarkan serbuk sari Membantu penyebaran benih. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Bmmv.